DinasTanaman Pangan dan Peternakan (Distanpanak) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melatih petani agar terampil mengunakan mesin pertanian untuk
Sistem Jajar legowo adalah rekayasa teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia dengan cara penanaman dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi kabupaten sidrap, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada Januari โ€“ April 2022. Parameter yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan. Metode yang digunakan rancangan acak kelompok. Faktor pertama sistem tanam jajar legowo 2 1 dan faktor ke dua jajar legowo 61. Analisis gulma dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting, Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes, indeks dominansi dan Indeks Sorensen.. Hasil menunjukkan Sistem tanam jajar legowo 21 unggul disetiap variabel pengamatan pada varietas Inpari 37 dan tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam padi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free H a l . 1 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY PENGARUH SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO TERHADAP HASIL PADI DAN KEBERADAAN GULMA DI SIDRAP SULAWESI SELATAN The Effect of Jajar Legowo System on Rice Production and the Existence of Weeds in Sidrap South Sulawesi Firmansyah* dan Muhammad Haiqal Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset Inovasi Nasional Cibinong Science Center- Botanical Garden, Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong, Bogor regency, Jawa Barat 16911 *E-mail firm014 ABSTRAK Sistem Jajar legowo adalah rekayasa teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia dengan cara penanaman dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi kabupaten sidrap, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada Januari โ€“ April 2022. Parameter yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan. Metode yang digunakan rancangan acak kelompok. Faktor pertama sistem tanam jajar legowo 2 1 dan faktor ke dua jajar legowo 61. Analisis gulma dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting, Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes, indeks dominansi dan Indeks Sorensen. Hasil menunjukkan Sistem tanam jajar legowo 21 unggul disetiap variabel pengamatan pada varietas Inpari 37 dan tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam padi. Kata kunci Gulma; Hasil; Jajar legowo; Padi. ABSTRACT The Jajar legowo system is a technological engineering used to increase rice productivity in Indonesia by planting two or more rows of rice plants and one empty row. This study aims to measure the effect of using jajar legowo 21 and 61 cropping system on the yield of Inpari 37 rice production and the development of weeds in the rice plantations of Sidrap Regency, South Sulawesi. This research was conducted at IP2TP, Tungro Disease Research Station, Sidrap Regency, South Sulawesi, which took place from January to April 2022. The parameters observed included the number of productive tillers, total weight of grain per clump, panicle length and tile weight. The method used was a randomized block design. The first factor is the row legowo 21 planting system and the second factor is the row legowo 61 planting system. Weed analysis by calculating absolute density, relative density, absolute frequency, relative frequency, significance value, Summed Dominance Ratio SDR, Margalef Index, Shanon-Wiener Index, Evennes Index, dominance index and Sorensen Index. The results showed that the jajar legowo 21 planting system was superior in each observation variable on the Inpari 37 variety and there was no difference between the jajar legowo 21 and 61 planting systems on the Margalef Index, Shanon-Wiener Index, Evennes Index, dominance index and Sorensen weed species in the two systems. rice planting. Keywords Jajar legowo; Rice; Weeds; Yield Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 2 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY PENDAHULUAN Salah satu upaya peningkatan produktivitas padi di Indonesia dengan menggunakan rekayasa teknologi untuk mendapatkan penambahan populasi pertanaman. Sistem tanam jajar legowo dilakukan dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan. Selain itu jarak antar barisan lebih lebar sehingga rumpun padi yang berada dibarisan pinggir memperoleh manfaat sebagai border effect atau tanaman pinggir Julistia, 2013. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi yang berada dipinggir memberikan hasil produksi dan kualitas gabah yang lebih tinggi dibanding tanaman padi yang berada di barisan tengah. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berada dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak Karokaro et al. 2015; Terkelin 2021 dan mudahnya difusi gas CO2 untuk fotosintesis Lin et al., 2009. Penggunaan sistem tanam yang tepat dapat memberikan banyak cahaya matahari pada bagian atas tanaman dan memanfaatkan lebih banyak unsur hara pada pertumbuhan bagian bawah tanaman sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman Hatta, 2011. Sistem jajar legowo lebih memudahkan dalam pengendalian gulma dan hama/penyakit, penggunaan pupuk lebih efektifdan adanya ruang kosong untuk pengaturan saluran air Amiroh et al, 2021. Di sisi lain, penggunaan jarak tanam yang lebih lebar dan didukung oleh pengaturan air yang macak-macak atau basah, maka dapat memberikan ruang terhadap pertumbuhan gulma. Kehadiran gulma disekitar tanaman padi dapat menimbulkan persaingan dalam memanfaatkan faktor tumbuh yang tersedia seperti cahaya matahari, unsur hara dan faktor-faktor tumbuh lain yang dibutuhkan dalam proses tumbuh dan berkembang Irwansyah,et al 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada bulan Januari โ€“ April 2022. Metode Metode menggunakan rancangan acak kelompok RAK, sebagai faktor pertama sistem tanam jajar legowo 21 dan faktor ke dua jajar legowo 61 dengan jarak tanam masing-masing 25x12,5x50 cm yang diulang sebanyak 3 kali. Varietas yang digunakan adalah inpari 37 Lanrang dengan dosis pupuk yang digunakan NPK 62,5 kg/ha, Urea 31,25 kg/ha, ZA 25 kg/ha dan pupuk organik 7 kg/ha. Parameter hasil yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan yang diambil pada plot berukuran 2,5 x2,5. Pengambilan sampel gulma dilakukan pada saat fase vegetatif di Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 3 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY pertanaman padi dengan menggunakan metode kuadrat dengan luas 1x1 m2 diambil sebanyak 5 kali sehingga total luas plot keseluruhan 25 m2 untuk setiap sistem tanam. Analisis Data Data hasil dianalisis menggunakan analisis sidik ragam ANOVA, berdasarkan uji F ฮฑ=5%. Apabila uji F berbeda nyata, dilanjutkan menggunakan uji DMRT Duncan Multiple Range Test pada taraf kepercayaan 95% menggunakan program SAS Statistical Analysis System 9,0 for windows. Gulma yang didapatkan diidentifikasi dan dianalisis dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting dan Summed Dominance Ratio SDR berdasarkan Sembodo 2010 menggunakan rumus sebagai berikut Kerapatan Gulma Kerapatan berhubungan dengan populasi gulma pada setiap plot. Gulma dipilih berdasarkan jenisnya yang ada diplot tersebut dan kemudian dihitung jumlah gulma. ๎˜Ž๎š‡๎š”๎šƒ๎š’๎šƒ๎š–๎šƒ๎š๎˜ƒ๎˜๎š—๎š–๎šŽ๎šƒ๎š๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜Ž๎˜๓ฐ‡œ ๏Œ ๏…Ž๏…ณ๏…ซ๏…ช๏…Ÿ๏…ฆ๎˜ƒ๏…ฑ๏…Ÿ๏…ฒ๏…ณ๎˜ƒ๏…จ๏…ฃ๏…ฌ๏…ง๏…ฑ๎˜ƒ๏…ฅ๏…ณ๏…ช๏…ซ๏…Ÿ๏‡…๏‡จ๏‡”๏‡ฆ๎˜ƒ๏†บ๏‡ฅ๏‡˜๏‡” ๎˜Ž๎š‡๎š”๎šƒ๎š’๎šƒ๎š–๎šƒ๎š๎˜ƒ๎˜‘๎š‹๎š•๎š„๎š‹๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜Ž๎˜‘๓ฐ‡œ ๏Œ ๎ดญ๎ต๎ตŽ๎ดฝ๎ตŒ๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ตŠ๎˜ƒ๎ต‰๎ต‘๎ต๎ตˆ๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ต†๎ต๎ตŠ๎ต…๎ต๎˜ƒ๎ต๎ต๎ตŽ๎ต๎ต๎ตŠ๎ต๎ต‘๎ดฌ๎ต‘๎ต‰๎ตˆ๎ดฝ๎ต„๎˜ƒ๎ต‡๎ต๎ตŽ๎ดฝ๎ตŒ๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ตŠ๎˜ƒ๎ต‰๎ต‘๎ต๎ตˆ๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ต๎ต‘๎ดฝ๎ต๎ต‘๎˜ƒ๎ต†๎ต๎ตŠ๎ต…๎ต๎ต”๎ฅณ๎ฅฒ๎ฅฒ๎ฆจ Frekuensi Gulma Frekuensi gulma pada plot memuat suatu jenis gulma tertentu dari sejumlah plot ๎˜‰๎š”๎š‡๎š๎š—๎š‡๎š๎š•๎š‹๎˜ƒ๎˜๎š—๎š–๎šŽ๎šƒ๎š๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜‰๎˜๓ฐ‡œ๎˜ƒ๏Œ ๎ดฌ๎ต‘๎ต‰๎ตˆ๎ดฝ๎ต„๎˜ƒ๎ตŒ๎ต๎ต๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ดฟ๎ต‹๎ตŠ๎ต๎ต‹๎ต„๎˜ƒ๎ต•๎ดฝ๎ตŠ๎ตƒ๎˜ƒ๎ต‰๎ต๎ต‰๎ต‘๎ดฝ๎ต๎˜ƒ๎ต†๎ต๎ตŠ๎ต…๎ต๎˜ƒ๎ตƒ๎ต‘๎ตˆ๎ต‰๎ดฝ๎˜ƒ๎ต๎ต๎ตŽ๎ต๎ต๎ตŠ๎ต๎ต‘๎ต๎ต‹๎ต๎ดฝ๎ตˆ๎˜ƒ๎ตŒ๎ต๎ต๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ดฟ๎ต‹๎ตŠ๎ต๎ต‹๎ต„ ๎˜‰๎š”๎š‡๎š๎š—๎š‡๎š๎š•๎š‹๎˜ƒ๎˜‘๎š‹๎š„๎š•๎š‹๎˜ƒ๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜‰๎˜‘๓ฐ‡œ ๏Œ ๏†ฟ๏‡ฅ๏‡˜๏‡ž๏‡จ๏‡˜๏‡ก๏‡ฆ๏‡œ๎˜ƒ๏‡ ๏‡จ๏‡ง๏‡Ÿ๏‡”๏‡ž๎˜ƒ๏‡๏‡˜๏‡ก๏‡œ๏‡ฆ๎˜ƒ๏‡ง๏‡˜๏‡ฅ๏‡ง๏‡˜๏‡ก๏‡ง๏‡จ๏‡ƒ๏‡จ๏‡ ๏‡Ÿ๏‡”๏‡›๎˜ƒ๏‡™๏‡ฅ๏‡˜๏‡ž๏‡จ๏‡˜๏‡ก๏‡ฆ๏‡œ๎˜ƒ๎˜ƒ๏‡ ๏‡จ๏‡ง๏‡Ÿ๏‡”๏‡ž๎˜ƒ๏‡ฆ๏‡จ๏‡”๏‡ง๏‡จ๎˜ƒ๏‡๏‡˜๏‡ก๏‡œ๏‡ฆ๎ต”๎ฅณ๎ฅฒ๎ฅฒ๎ฆจ Indeks Nilai Penting Gulma Indeks nilai penting gulma adalah jumlah antara kerapatan nisbi gulma dan frekuensi nisbi gulma Berikut rumusnya INP = Kerapatan nisbi gulma + Frekuensi nisbi gulma. Summed Dominance Ratio SDR Nilai SDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ๎ดต๎ต‘๎ต‰๎ต‰๎ต๎ต€๎˜ƒ๎ดฆ๎ต‹๎ต‰๎ต…๎ตŠ๎ดฝ๎ตŠ๎ดฟ๎ต๎˜ƒ๎ดด๎ดฝ๎ต๎ต…๎ต‹๎˜ƒ๓ฐ‡›๎ดต๎ดฆ๎ดด๓ฐ‡œ ๏Œ ๎˜Œ๎š๎š†๎š‡๎š๎š•๎˜ƒ๎˜‘๎š‹๎šŽ๎šƒ๎š‹๎˜ƒ๎˜“๎š‡๎š๎š–๎š‹๎š๎š‰๎ฅด Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 4 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Indeks Kekayaan jenis Margalef ๎˜• ๏Œ ๎š•๏† ๎ฅณ๎ดฎ๎ตŠ๎˜ƒ๓ฐ‡›๎ดฐ๓ฐ‡œ Keterangan R = indeks kekayaan jenis S = jumlah total jenis suatu habitat N= jumlah total individu dalam suatu habitat Besarnya indeks kekayaan jenis margalef adalah sebagai berikut R R >4 = menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang Sedang R > 4 = Menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang tinggi Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener Indeks keanekaragaman spesies tanaman pada setiap taman dihitung menggunakan rumus Shannon-Wiener Shannon-Wiener, 1949 ๎˜‹๎ฌข ๏Œ๏๎ดฒ๎ต…๎šŽ๎š๎ดฒ๎ต…๏‡ก๏‡œ๏…€๏‡ŸBesarnya indeks keanekaragaman jenis menurut Shannon-Wiener adalah sebagai berikut a. Nilai H'>3 menunjukan bahwa keanekaan jenis melimpah tinggi dengan kekayaan jumlah individu yang tinggi. b. Nilai H' diantara 1 dan 3 1โ‰คH'โ‰ค3 menunjukan bahwa keanekaan jenis sedang. c. Nilai H'โ‰ค1 menunjukan bahwa keanekaan jenis sedikit atau rendah. Indeks Kemerataan Evennes Indeks kemerataan Jenis Simpson Evenness Simpson. ๎˜ˆ ๏Œ ๎˜‹๎ฌข๎˜๎š๎˜ƒ๎˜– Keterangan Hโ€™ = Indeks Keragaman Shannon-Wiener S = Jumlah Spesies E = indeks kemerataan Evenness Kriteria nilai Indeks Kemerataan jenis adalah sebagai berikut E E > 1 tingkat kemerataan jenis sedang E > 1 tingkat kemerataan jenis tinggi Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 5 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Indeks Dominansi Indeks Dominansi dihitung dengan menggunakan rumus indeks dominansi dari Simpson Odum, 1996. ๎ดซ๎ดฆ ๏Œ๎˜ƒ๏๓ฐ‡›๎ตŠ๎ต…๎ดฐ๓ฐ‡œ๎ฅพ Keterangan ID = Indeks Dominansi Simpson ni= Jumlah Individu tiap spesies N = Jumlah Individu seluruh spesies Indeks dominansi berkisar antara 0 sampai 1, semakin kecil nilai indeks dominansi menunjukan bahwa tidak ada spesies yang mendominsi sebaliknya semakin besar dominansi maka menunjukkan ada spesies tertentu Odum, 1996. Kriteria indeks dominasi Menurut Simpson 1949 adalah 0 50% terdapat pada pada sistem jajar legowo 21 yaitu 51,34 % sedangkan pada jajar 6,46 a5,42 a4,80 5,00 5,20 5,40 5,60 5,80 6,00 6,20 6,40 6,60Legowo 21Legowo 61 Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 8 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY legowo 61 sebesar 39,59 % dan diikuti pada jenis Monochoria vaginalis sebesar 33,18%. Hal ini sejalan dengan nilai indeks dominansi Simpson gambar 2 dengan 0,57 pada sistem jajar legowo 21 dan 0,46 pada sistem jajar legowo 61. Menurut Simpson 1949 dalam Odum 1996 nilai ID diatas 0,5 berarti terdapat gulma yang mendominasi dalam satu arel pertanaman. Gambar 2. Indeks Kekayaan Jenis, Keanekaragaman, Kemerataan, Dominansi Dan Kesamaan Jenis Gulma Pada Dua Sistem Tanam Padi Gulma Cyperus difformis merupakan salah satu jenis gulma yang banyak ditemukan pada lokasi penelitian karena memiliki pola penyebaran yang luas pada lahan pertanaman. Distribusi yang luas dipengaruhi oleh kemampuan Teki dalam berkembang biak. Organ perbanyakan Teki dapat berasal dari biji ataupun umbi. Antar umbi yang berasal dari satu individu dihubungkan dengan sulur-sulur. Sembodo 2010 menyatakan bahwa pada tanah yang gembur dan subur, perkembangan umbi Teki sangat cepat. Keberadaan gulma disekitar pertanaman merupakan salah satu masalah penting dalam budidaya tanaman, khususnya dalam hal peningkatan produksi Pertiwi and Arsyad, 2018. Berdasarkan indeks kekayaan jenis dan keanekargaman pada dua sistem tanam masing-masing tergolong rendah dengan indeks kemerataan sedang Gambar 2. Kekayaan jenis dan Keragaman jenis gulma pada dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keberadaan unsur hara di dalam tanah dan keadaan lingkungan meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kecepatan angin Murtilaksono et al., 2022. Berdasarkan Indeks kesamaan jenis Sorenson terdapat kesamaan species gulma pada sistem jajar legowo 21 dan 61 dengan nilai 91%. Semakin mendekati angka 100 nilai indek kesamaan jenis semakin tinggi. Berdasarkan hasil identifikasi terdapat penambahan gulma Leptochloa chinensis pada sistem lego 61, akan tetapi semua jenis gulma apabila dibandingkan dengan sistem lego 21 sama. Pengendalian gulma secara kultur teknis menjadi salah satu alternatif didalam menekan pertumbuhan gulma pada padi sawah. Metode yang digunakan salah satunya adalah dengan penggenangan. Kondisi tanah yang tergenang menciptakan suasana anaerob, sehinga perkecambahan biji gulma dapat dihambat Hoesain et al., 2019. 0,72 0,790,54 0,570,910,740,950,53 0,460,910,000,100,200,300,400,500,600,700,800,901,00Indeks kekayaanjenis MargalefRindekskeanekaragamanshannon-wienerH'IndekskemerataanEveness EIndeks dominasiID Indeks kesamaanjenis SorensonSlegowo 21legowo 61 Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 9 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY KESIMPULAN Sistem tanam jajar legowo 21 memberikan hasil yang terbaik terhadap jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan pada varietas Inpari 37. Tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam yang mendominasi pada kedua sistem tanam yaitu dari golongan Teki dengan species Cyperus difformis. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Dr. Sumarni Panikkai, SP., Tim peneliti Loka Penelitian Penyakit Tungro dan PT Dahliah Duta Utama. DAFTAR PUSTAKA Amiroh, A., Azis, Istiqomah, I., 2021. Pengaruh Kombinasi Macam Varietas dan Pupuk Kimia Majemuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Oryza sativa L. Pada Penanaman Sistem Jajar Legowo. AGRORADIX J. Ilmu Pertan. 5, 11โ€“18. Hatta, M., 2011. Pengaruh tipe jarak tanam terhadap anakan, komponen hasil, dan hasil dua varietas padi pada metode SRI. J. Floratek 6, 104โ€“113. Hoesain, M., Hasjim, S., Widodo, N., Harsita, 2019. Analisis Nilai Penting Gulma Pada Tanaman Padi Dalam Rangka Pemilihan Pengendalian Ramah Lingkungan. AGRIMETA J. Pertan. Berbas. Keseimbangan Ekosist. 9. Irwansyah, irwansyah; Bhaidawi, Bhaidawi; Yusuf, M., 2017. Pengaruh Pola Tanam Terhadap Pertumbuhan Gulma dan Komponen Produksi Tanaman Padi Sawah Oryza sativa L.. J. Agrium 14, 9โ€“17. Julistia, B., 2013. Sistem Tanam Padi Jajar Legowo P. Rima, S. Endang, & Meilin Araz eds.. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Karokaro, S., Rogi, Runtunuwu, Tumewu, P., 2015. Pengaturan Jarak Tanam Padi Oryza Sativa L. Pada Sistem Tanam Jajar Legowo, in Cocos. Kurniawan, I., Kristina, L., Awiyantini, R., 2021. Pengaruh Model Jarak Tanam Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Oryza sativa Varietas IPB 3S. Daun J. Ilm. Pertan. dan Kehutan. 8, 98โ€“109. Kusmana, Istomo, I., Hilwan, 2021. Penuntun praktikum ekologi hutan. PT Penerbit IPB Press. Lin, X., Zhu, D., Chen, H., Zhang, Y., 2009. Effects of plant density and nitrogen application rate on grain yield and nitrogen uptake of super hybrid rice. Rice Sci. 16, 138โ€“142. Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 10 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Masdar, M., Kasim, M., Rusman, B., Hakim, N., Helmi, H., 2006. Tingkat hasil dan komponen hasil Sistem Intensifikasi Padi SRI tanpa pupuk organik di daerah curah hujan tinggi. J. Ilmu-Ilmu Pertan. Indones. 8, 126โ€“131. Murtilaksono, A., Hasanah, F., Septiawan, Ifan, E., Fitrianingsih, N., Lestari, Meilina, A., 2022. Pengaruh Sebelum dan Setelah Pemberian Pupuk Limbah Udang pada Tanaman Bawang Daun Allium fistulosum L. terhadap Kehadiran Gulma. J. Ilm. Inov. 22, 16โ€“23. Odum, 1996. Scales of ecological engineering. Ecol. Eng. Permana, S., 1995. Teknologi usahatani mina padi azolla dengan cara tanam jajar legowo. Mimb. Saresehan Sist. Usahatani Berbas. Padi di Jawa Tengah. BPTP Ung. Pertiwi, Arsyad, M., 2018. Keanekaragaman dan dominansi gulma pada pertanaman jagung di lahan kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Perbal J. Pertan. Berkelanjutan 6, 31โ€“39. Saputro, Supriyono, S., 2017. Teknologi Sistem Jajar Legowo 2 1 Dan Pupuk Hayati Bacillus Plus Pada Tanaman Padi, in Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS. pp. 43โ€“48. Sembodo, 2010. Gulma dan pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta 166. Shannon-Wiener, Weaver, W., Weater, 1949. The mathematical theory of communication. Math. Theory Commun. EUA Univ. Illinois Press. Urbana. Simpson, 1949. Measurement of diversity. Nature 163, 688. Suparyono, S., 2009. Padi Hibrida Mendukung Swasembada Laju Pertumbuhan Vs Laju Peningkatan Produksi Kebutuhan Pangan. Diakses dhttp. Terkelin, P., 2021. Kajian Sistem Jajar Legowo dan Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Intensitas Serangan Hama Penggerak Batang. AgriHumanis J. Agric. Hum. Resour. Dev. Stud. 2, 95โ€“108. Widaryanto, E., Zaini, 2021. Teknologi Pengendalian Gulma. Universitas Brawijaya Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Aditya MurtilaksonoFatiatul HasanahRuli Ardi SeptiawanAnggi MeilinaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies gulma yang tumbuh dan jenis spesies gulma yang dominan tumbuh pada lahan budidaya tanaman bawang daun sebelum dan setelah pemberian pupuk limbang udang. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode acak menggunakan metode petak kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m sebanyak 20 sampel sebelum dan setelah pemberian pupuk limbah udang. Paramater pengamatan yaitu menghitung jumlah spesies gulma dan nama spesies gulma. Data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah untuk mengetahui nilai Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes dan Indeks Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 21 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu Portulaca oleracea dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar Spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 24 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu cyperus compressus dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar Indeks Margalef sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu Indeks Shanon-Wiener sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu Indeks Evennes sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu dan Indeks Sorensen yaitu 84% Ana AmirohMuhammad Abdul AzisIstiqomah IstiqomahPadi Oryza sativa L. merupakan tanaman pangan yang menjadi bahan makanan pokok. Kebutuhan akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih cepat. Salah satu hal yang menjadi perhatian untuk peningkatan produksi adalah kebutuhan unsur hara pada tanaman. Oleh karena itu penelitian mengenai macam varietas dan pupuk kimia majemuk sangat penting untuk dilakukan, tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh macam varietas dan pupuk kimia majemuk yang tepat sehingga dapat meningkatkan produksi tananam padi Orzya sativa L.. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pelangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan pada bulan february-Mei tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok RAK Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level dengan 3 kali ulangan yaitu faktor pertama macam varietas padi Inpari 32, Mekongga, Sunggal. Faktor kedua macam pupuk kimia majemuk control, phonska dan mutiara. Data hasil pengamatan dari setiap parameter pada setiap pengamatan dianalisa dengan uji Fisher uji F 5% dan 1% jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa varietas Sunggal dan pupuk kimia majemuk Mutiara menghasilkan nilai yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan KurniawanLia KristinaRuly AwiyantiniEfforts to increase agricultural production can be made by using new high-yielding varieties and modifications to plant spacing. IPB 3S rice variety is a new type of rice variety with a yield potential of 7-8 tons/hectare and panicle length, grain weight per panicle, and higher grain weight than the Ciherang variety. This study is an experimental study using a Randomized Block Design RAK consisting of three treatments plus one control without treatment with three replications. The data obtained were analyzed by analysis of variance using the F test, according to the experimental design used, then tested with Duncan's Multiple Range Test DMRT or Duncan's Test to determine the difference between each treatment with an error rate of 5%. The treatments in this study were P0 Distance for Planting Tiles, P1 Distance for Planting Jajar Legowo 21, P2 Distance for Planting Jajar Legowo 31; and P3 Jajar Legowo Planting Distance 41. The results showed that the plant spacing treatment of jajar legowo did not affect plant height and the number of tillers, except for the number of tillers at 55 DAP. However, it significantly affects panicle length and dry grain yield. The 21 row spacing of legowo indicates the highest TerkelinKajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa sistem tanam jajar legowo yang dikombinasikan dengan penambahan abu sekam pada saat pemupukan terhadap intensitas serangan hama penggerek batang padi Scirpophaga innotata Wlk. dan hasil pada tanaman padi Oryza sativa L.. Pengkajian dilaksanakan di lahan praktek di BBPP Batangkaluku โ€“ Kabupaten Gowa - Provinsi Sulawesi Selatan pada periode bulan Juni s/d September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah tiga jenis sistem tanam jajar legowo P yaitu sistem 21, sistem 41 tipe 1, dan sistem 41 tipe 2, dan faktor kedua adalah tiga taraf pemberian abu sekam padi yaitu tanpa pemberian abu sekam padi B0, pemberian 1 ton abu sekam padi B1, dan pemberian 2 ton abu sekam padi B2. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa Intensitas serangan Scirpophaga innotata Wlk pada tanaman padi cenderung dalam kategori serangan ringan 0-25%, dan tidak berbeda nyata pada semua perlakuan, jumlah rata-rata anakan tertinggi diperoleh pada perlakuan P1B0 saat umur tanaman padi 12 MST yaitu yaitu anakan, sedangkan untuk tinggi tanaman, rata-rata tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan P2B0 yaitu 85,14 cm. Berat butir gabah per 1000 butir teringgi diperoleh pada perlakuan sistem jajar legowo 21 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 1 ton/ha P1B2 yaitu g. Hasil panen ubinan tertinggi diperoleh pada pada perlakuan sistem jajar legowo 41 tipe 1 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 2 ton/ha P2B2 yaitu ton/ha Drawana PertiwiMuh ArsyadGulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman OPT atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan 1 Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2 Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa Echinochloa colonum yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki Cyperus rotundus yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman Hโ€™ pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti Hโ€™ tergolong sedang 1 ๏ปฟSKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh . Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis . Disusun Oleh: M. CHOIRUL ULUM. 201310210311084. JURUSAN AGRIBISNIS . FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN . UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . 201. 8. I 5th, 2022 Kajian Sistem Tanam Usaha Tani Padi Gogo Di Lahan Kering
JAKARTA, - Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia. Maka dari itu, teknik budi daya padi yang efisien terus dikembangkan. Salah satu sistem penanaman padi yaitu sistem jajar legowo. Lalu, bagaimana cara menanam padi dengan sistem jajar legowo? Simak ulasan berikut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Baca juga Panduan Seleksi Benih Padi Pakai Garam dan TelurMengenal sistem tanam jajar legowo Sistem tanam jajar legowo adalah sistem menanam padi dimana diantara barisan tanaman padi terdapat lorong kosong yang lebar dan memanjang sejajar dengan barisan tanaman Pertanaman padiAda juga yang menyebutkan jajar legowo sebagai cara mengatur jarak tanam antar rumpun dan baisan secara teratur. Sistem tanam ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut. Bisa meningkatkan produksi padi sekitar 12-22%. Sistem ini dapat memberikan ruang luas yang mampu menutup sebagian biaya usaha tani. Dengan demikian, pendapatan petani bisa meningkat. Rumpun padi yang ditanam di barisan pinggir hasilnya bisa 1,5-2 kali lebih tinggi dibandingkan padi yang ditanam di barisan bagian dalam. Jumlah rumpun padi bisa meningkat hingga 33%/ha. Memudahkan pemeliharaan tanaman. Bisa meningkatkan pendapatan usaha tani sekitar 30-50%. Hasil gabah kering panen lebih tinggi dibandingkan sistem tanam tegel. Baca juga Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering Bagaimana cara menanam padi sistem jajar legowo? Secara umum, cara menanam padi dengan sistem jajar legowo tidak berbeda dengan sistem tanam padi lainnya. Mengutip dari keterangan di situs PPID Kementerian Pertanian, Selasa 13/9/2022, berikut tata cara menanam padi jajar legowo.
keuntunganpenanaman padi dengan sistem jajar legowo dua baris diantaranya: a).semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir), b).pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih mudah, c).penyediaan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong mas atau untuk mina
Minapadi adalah suatu bentuk usaha tani yang memanfaatkan genangan air sawah yang sedang ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang diharapkan dapat memaksimalkan hasil tanah sawah. Minapadi dengan demikian meningkatkan efisiensi lahan karena lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus. Selain keuntungan dari tanaman padi, petani juga mendapatkan keuntungan dari hasil pembesaran ikan sekaligus mengurangi biaya pestisida dan pupuk. Namun, penggunaan aliran irigasi lahan tidak boleh tercemari. Padi yang tahan terhadap genangan di awal pertumbuhannya berakar kuat dan lebat adalah padi yang dipilih. Dengan menggunakan perbandingan jarak penanaman 21 sampai 41, padi yang cocok digunakan adalah padi ciherang. Berwarna cerah, pertumbuhan cepat, tahan terhadap penyakit, dan konsumen banyak yang berminat merupakan jenis ikan yang dipilih. Arum Pratiwi, 2019 Gambar 1. Mina Padi Sistem Jajar Legowo Perolehan manfaat sebagai tanaman pinggir didapatkan melalui Teknik legowo yang merekayasakan Teknik penanaman dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan jarak antar baris melebar seolah-olah rumpun padi berada di pinggir dari pertanaman. Hasil yang didapatkan dari Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Nama Sulthon Rafi Idzharulhaq Nim 20210220090 Kelas Agribisnis B Minapadi Untuk Memaksimalkan Hasil dengan Metode Jajar Legowo Minapadi adalah suatu bentuk usaha tani yang memanfaatkan genangan air sawah yang sedang ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang diharapkan dapat memaksimalkan hasil tanah sawah. Minapadi dengan demikian meningkatkan efisiensi lahan karena lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus. Selain keuntungan dari tanaman padi, petani juga mendapatkan keuntungan dari hasil pembesaran ikan sekaligus mengurangi biaya pestisida dan pupuk. Namun, penggunaan aliran irigasi lahan tidak boleh tercemari. Padi yang tahan terhadap genangan di awal pertumbuhannya berakar kuat dan lebat adalah padi yang dipilih. Dengan menggunakan perbandingan jarak penanaman 21 sampai 41, padi yang cocok digunakan adalah padi ciherang. Berwarna cerah, pertumbuhan cepat, tahan terhadap penyakit, dan konsumen banyak yang berminat merupakan jenis ikan yang dipilih. Arum Pratiwi, 2019 Gambar 1. Mina Padi Sistem Jajar Legowo Perolehan manfaat sebagai tanaman pinggir didapatkan melalui Teknik legowo yang merekayasakan Teknik penanaman dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan jarak antar baris melebar seolah-olah rumpun padi berada di pinggir dari pertanaman. Hasil yang didapatkan dari rumpun padi yang berada di barisan pinggir dapat naik 1,5-2 kali lipat lebih tinggi disbanding produksi rumpun padi di bagian dalam. Anthomina, 2019 tabel 1. analisis sistem mina padi dengan udidaya ikan nila per Ha per siklus Benih a. Padat tebar b. Ukuran Pakan a. Dosis b. Frekuensi Pemanenan a. Sintasan b. Ukuran Biaya Investasi a. Sewa lahan b. peralatan Biaya Variabel a. Benih ikan b. Banih padi c. Pupuk d. Pakan e. Tenaga kerja 250 Grafik 1. Perbedaan hasil yang didapat Dari table perhitungan dan grafik diatas, dapat kita lihat bahwa jika kita mengaplikasikan minapadi di sawah kita, ada beberapa keuntungan yang didapat, yang dipadukan dengan system tanam jajar legowo. Keuntungan yang diperoleh dari metode jajar legowo ada beberapa. Pertama, tanaman seolah-olah berada di barisan pinggir pematang di system jajar legowo 21, sedangkn separuh tanaman ada di bagian pinggri pada system jajar legowo 41. Kedua, peningkatan jumlah rumpun padi mencapai 33%/ha. Ketiga, peningkatan produktivitas padi mencapai 12%-22%. Keempat, pemeliharaan tanaman menjadi mudah. Kelima, pemeliharaan ikan lebih lama yaitu 75 hari. Keenam, Sebagian biaya usahatani dapat tertutup dari penjualan ikan. Ketujuh, peningkatan pendapatan petani mencapai 30%-50%. Ir. Joko Sutopo & Rina Putra, 20140%10%20%30%40%50%60%70%80%90%Panen 1 Panen 2 Panen 3Grafik Perbedaan Hasil Mina Padi dan Non Mina padi Mina padi Non Mina Padi DAFTAR PUSTAKA Anthomina, S. 2019, 29 November Jumat. Retrieved from BUDIDAYA TANAMAN METODE MINA PADI Arum Pratiwi, S. S. 2019. KAJIAN PENERAPAN JARWO PADA SISTEM MINAPADI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI DAN IKAN NILA. Jurnal Agriekstensia, 48-56. Ir. Joko Sutopo, M., & Rina Putra, S. d. 2014, juli kamis. Retrieved from TEKNOLOGI MINA PADI DENGAN CARA TANAM JAJAR LEGOWO ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PratiwiS S KajianJarwoSistemTerhadapTanamanDanNilaArum Pratiwi, S. S. 2019. KAJIAN PENERAPAN JARWO PADA SISTEM MINAPADI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI DAN IKAN NILA. Jurnal Agriekstensia, 48-56.
KELEMAHANDAN KELEBIHAN METODE JEJER LEGOWO. Sistem tanam jajar legowo merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Seperti diketahui bahwa tanaman padi yang berada dipinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik
Tanam Padi Sistem Jajar Legowo โ€“ Jajar legowo merupakan salah satu cara maupun sistem yang digunakan dalam dunia pertanian untuk menanam padi maupun jenis tanaman sawah lainnya. Dengan sistem tanam jajar legowo, maka padi yang ditanam memiliki beberapa barisan yang diselingi dengan satu barisan kosong atau lorong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan kosong atau lorong dipindahkan sebagai tanaman sisipan dalam barisan, sehingga jarak antar rumpun dalam barisan menjadi lebih rapat. Kata Legowo diambil dari bahasa Jawa yaitu โ€œlegoโ€ dan โ€œdowoโ€, lego berarti luas dan dowo berarti memanjang. Dapat disimpulkan bahwa diantara kelompok barisan tanaman padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan. Cara menanam padi dengan sistem jajar legowo merupakan salah satu jenis cara menanam tradisional dan dikembangkan sejak tahun 1996. Selain mudah dan praktis, sistem jajar legowo juga lebih menghasilkan panen lebih berkualitas dan melimpah. Baca Juga Cara Mengatasi Hama Keong Mas pada Tanaman Padi di Sawah Agar lebih jelas, berikut ini kami jelaskan bagaimana cara menanam padi dengan sistem jajar legowo hingga panen. 1. Mengolah Lahan Tanam Langkah awal menanam padi sistem jajar legowo yaitu dengan terlebih dahulu mengolah lahan tanam, dan pastikan sawah sudah melakukan langkah pembersihan dan persiapan. Berikut ini cara mengolah lahan sawah setelah langkah persiapan, antara lain Pada lahan yang sudah siap diolah, lakukan pembentukan garis tanam secara lurus dan jelas. Anda bisa menggunakan alat bantu dengan mengikatkan tali rafia secara lurus di pinggiran sawah atau menggunakan Caplak atau indo jarwo transplanter. Lalu biarkan terlebih dahulu kondisi sawah dalam kondisi lembab namun tidak tergenang air selama 7 hari sebelum masa tanam. 2. Penanaman Bibit Ada 2 tipe penanaman bibit sistem tanam jajar legowo, yaitu tipe 2 1 dan 4 1 dengan perbedaan pada letak penanaman padi. Pada tipe 2 1, anda menanam padi jajar legowo dengan posisi tanaman padi berselang- seling 2 baris dan 1 baris dikosongkan. Pada tipe 4 1, anda menanam padi dengan pola posisi tanaman padi berselang- seling 4 baris dan 1 baris dikosongkan. Selanjutnya buat lubang tanam tepat pada perpotongan garis yang sudah anda buat sebelumnya. Lalu sisipkan bibit padi pada alur kanan dan kiri di antara 2 lubang tanam tiap barisan legowo untuk menambah populasi tanaman padi. Baca Juga Cara Menanam Padi Dengan Teknik Hazton 3. Cara Pemupukan Sistem jajar legowo juga memudahkan petani saat melakukan pemupukan, karena anda dapat mengambil posisi di antara 2 barisan padi. Dengan begitu anda hanya perlu sekali berjalan saat melakukan pemupukan. Atau anda juga bisa melakukan pemupukan ditengah alur barisan legowo. Cara menaburkan pupuk yang benar adalah dengan menaburkan pupuk di kiri dan kanan secara merata. Berikut jenis pupuk yang digunakan Dosis dan jenis pupuk yang digunakan saat masa tanam yaitu urea sebanyak 50 kg, SP 36 sebanyak 75 kg, dan KCl sebanyak 50 kg ber hektarnya. Sedangkan pemupukan lanjutan bisa menggunakan jenis pupuk urea yaitu saat skor BWD dengan usia 6 MST sebanyak 150 kg/ ha. 4. Penyiangan Bukan hanya melakukan pemupukan, agar hasil panen berkualitas, perlu juga dilakukan penyiangan lahan tanam dengan cara dibawah ini Penyiangan bisa dilakukan dengan menggunakan alat garuk rumput seperti landak atau cara manual dengan tangan. Lakukan penyiangan di tengah barisan legowo, dan di bagian pinggir legowo. 5. Hama dan Penyakit Tanaman padi juga kerap terserang hama dan penyakit yang bisa menurunkan kualitas padi. Baca Hama dan Penyakit Tanaman Padi. Untuk itu, petani perlu melakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi jajar legowo seperti berikut ini. Petani bisa mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman padi jajar legowo dengan menggunakan alat semprot khusus. Lakukan penyemprotan pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Semprotkan pestisida maupun obat padi pada sisi kanan dan kiri secara merata, lakukan secara berkala. Baca Juga Cara Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI Manfaat Sistem Tanam Jajar Legowo Sistem tanam padi jajar legowo memiliki beberapa manfaat, antara lain 1. Meningkatkan Jumlah atau Populasi Tanaman Sistem jajar legowo dapat meningkatkan jumlah atau populasi tanaman, selain itu dengan sistem ini tanaman pinggir akan semakin banyak karena adanya barisan kosong atau lorong. 2. Meningkatkan Kualitas Padi Sistem jajar legowo membuat tanaman yang berada di pinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding tanaman yang berada di barisan tengah, karena tanaman pinggir mendapatkan cahaya matahari secara optimal, sehingga produksi dan kualitas gabah yang dihasilkan lebih tinggi. 3. Memudahkan Perawatan Sistem jajar legowo memiliki banyak baris kosong sehingga dapat mempermudah dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman. Pemupukan, pengontrolan dan penyemprotan bisa dilakukan melalui barisan kosong tersebut sehingga tanaman tidak terganggu. Baca Juga Cara Budidaya Padi Beras Merah 4. Menekan Serangan Hama dan Penyakit Adanya barisan kosong pada sistem jajar legowo membuat lingkungan lebih terbuka sehingga beberapa hama seperti tikus tidak menyukai tempat tersebut. Selain itu, sistem ini juga dapat mengurangi kelembaban sehingga perkembangan penyakit bisa ditekan. 5. Menghemat Biaya Pemupukan Karena sistem pemupukan lebih terkonsentrasi pada tanaman dalam barisan, maka diharapkan sistem tanam jajar legowo dapat menekan dan menghemat penggunaan pupuk sehingga lebih bisa menghemat biaya pengeluaran. Itulah informasi yang diberikan tentang Cara Tanam Padi Sistem Jajar Legowo . Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca.
Adapunmanfaat dan tujuan dari penerapan sistem tanam jajar legowo adalah sebagai berikut : Menambah jumlah populasi tanaman padi yang diharapkan akan meningkatkan produksi; Penambahan Populasi tanaman dengan model jajar legowo dapat dihitung dengan. Rumus : 100% X 1 : ( 1 + jumlah legowo). legowo 2:1 = 100% X 1 : (1 + 2) = 33% Daftar Isi1 Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Tingkatkan Produktifitas Gabah 7-8 Ton/ Jajar Legowo 21 Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Kesesuaian Lahan Persiapan Pengolahan Teknik Penyiangan Pengendalian Hama Dan Panen Dan Pasca Pasca Share thisBudidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Tingkatkan Produktifitas Gabah 7-8 Ton/ha โ€“ Padi, siapa tidak mengenal tanaman yang satu ini,tanaman ini menjadi simbol Pangan dan Kesejahteraan serat kaya akan Karbodihrat tinggi. Padi merupakan tanaman Penghasil Beras sebagai bahan makanan pokok bangsa Indonesia dan menjadi lima 5 tanaman terpenting dunia setelah jagung. sejarah mencatat bahwa padi masuk sebagai tanaman kuno yang sudah ada 100-800 SM di Hastinapura Uttar Pradesh,India. Jajar Legowo 21Merupakan jenis sistem tanamn padi sawah dengan beberapa barisan tanaman dan diselingi oleh 1 baris kosong dengan jarak tanam pada barisan pinggir ยฝ kali jarak tanaman pada baris tengah. Sedangkan jajar legowo 21 adalah cara tanam dengan 2 dua barisan dan diselingi oleh 1 barisan kosong yang setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali Jarak Tanam antar barisan dan legowo 2 1 artinya 20 cm antar barisan x 10 cm barisan pinggir x 40 cm barisan kosong dengan jumlah populasi sistem tanam Jajar Legowo 2 1 meliputi; Dimana semua barisan rumpun tanaman berada di bagian pinggir untuk menghasilkan produktiftas gabah tertinggi,memudahkan dalam mengendalikan pertumbuhan gulma dan Hama Penyakit, Terdapat ruang kosong yang berfungsi untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong emas dan lebih mengefisienkan penggunaan Padi Sistem Jajar Legowo 21Adapun budidaya padi sistem jajar legowo 21 yang diantaranya yaituKesesuaian Lahan TumbuhTanaman Padi Sawah Lahan Basah membutuhkan kesesuaian lahan untuk tumbuh dengan baik di iklim Tropis dan Subtropis dengan Intensitas rata-rata curah hujan 1500-2000 mm/tahun dengan ketinggian optimal 0-1500 m dpl dan temperatur optimal mencapai 22-27 ยฐC. Membutuhkan sinar matahari cukupyang dipergunakan dalam proses penyerbukan dan pembuahan dan dengan tanpa adanya naungan. Memiliki ketebalan tanah 18-22 cm dengan ketersediaan jumlah air cukup banyak, hindari tanah berbatu dan kesesuaian derajat keasaman tanah mulai 4,0-7, BenihPemilihan benih unggul dan berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman padi. Terdapat jenis โ€“jenis varietas padi unggul dan mampu beradaptasi di lingkungan untuk baik dengan produktifitas tinggi antara lain varietas Mekongga, Mira 1, Batang Gadis, Ciherang, Cigeulis, Ciliwung, Cibogo dan persiapan benih dimulai dengan melakukan penyemaian benih padi dengan cara memasukkan benih ke dalam karung goni,dilanjutkan perendaman ยฑ 1 malam,cara bertujuan mendapatkan benih padi tumbuh dengan lahan persemaian ยฑ 50 hari sebelum benih padi disemai dengan luasan 1/20 dari luasan lahan tanam. Lahan persemaian dibajak dan digaru untuk dibuat bedengan sepanjang 500-600 cm, lebar 120 cm dan tinggi 20 cm. Benih disemai dengan kerapatan 75 gr/ mยฒ dan lama waktu persemaian benih padi terhenti apabila, benih padi mencapai ketinggian 5 cm dan siap untuk dipindahkan untuk ditanam ketika memasuki umur 21-25Pengolahan LahanTahapan pengolahan lahan dimulai dengan cara membersihkan saluran air,sisa-sisa jerami dan rumput liar di lokasi tanam. Lakukan perbaikan sejumlah pematang dengan cangkul dan dilanjutkan dengan kegiatan pembajakan pertama di awal musim dan dibiarkan 2-3 hari, kemudian diikuti bajakan kedua 2 disusul oleh pembajakan ketiga 3 3-5 hari saat menjelang permukaan tanah sawah dengan cara menggaru dan membersihkan lahan dari gulma sekaligus memperbaiki pematang dan saluran air, kemudian lakukan pembajakan tanah sebanyak dua kali pada kedalaman PenanamanSebelum dilakukan penanaman padi terlebih dahulu dilakukan Pembuatan Baris Tanam yang dimulai mempersiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak ditentukan. Sistem tanam Jajar legowo 21 dimana 20 cm antar barisan x 10 cm barisan pinggir x 40 cm barisan kosong.Lahan sawah siap untuk ditanami 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air,sehingga lahan dalam keadaan setengah basah macak-macak. Ratakan permukaan lahan sawah untuk memudahkan dalam pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke bibit padi dimulai dengan mengambil bibit padi dari bidang persemaian yang telah berumur 21-25 hari,selanjutnya tanam bibit padi 1-3 bibit/lubang tanam pada perpotongan garis yang telah laju penanaman bibit padi baiknya dilakukan secara maju hal ini bertujuan agar perpotongan garis lubang tanam bisa terlihat dengan jelas,untuk alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang Pemupukan dengan memberikan pupuk jenis anorganik jenis Urea,SP-36 dan Kcl yang masing-masing berjumlah 300 -175 โ€“ 50 kg/hektar, pada saat umur tanaman memasuki 3-4 minggu dan 6-8 minggu setelah tanam dengan cara di tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan GulmaDapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat seperti landak atau gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa di siang dengan Hama Dan PenyakitPada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan Dan Pasca PanenPanen padi siap dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah menguning atau 33-36 hari setelah padi berbunga tergantung dengan jenis varietas padi yang panen dapat dilakukan secara manual dengan mengunakan sabit dengan cara memotong pangkal batang atau mengunakan mesin reaper harvester yang hanya dilakukan dalam 6 jam/ PanenTahapan panen padi dilakukan dimulai perontokan bisa dilakukan dengan cara cukup di injak-injak,dihempas atau mengunakan mesin perontok untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga pembersihan gabah dengan cara diayak atau dengan mesin blower manual,kemudian lakukan penjemuran gabah selama 3-4 hari selama 3-4 jam/hari sampai gabah mencapai kadar air 14 %,penjemuran dapat dilakukan lantai semen atau terpal atau bisa juga mengunakan mesin akhir adalah penyimpanan sejumlah gabah dan simpan ditempat yang kering dan beralas untuk kemudian dijadikan beras dengan mengunakan mesin huller dan siap untuk dengan adanya ulasan tersebut mengenai Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Tingkatkan Produktifitas Gabah 7-8 Ton/ha dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. Baca JugaPanduan Teknis Budidaya Padi Tanpa Olah Tanah TOT Di Lahan PersawahanJajar Legowo 41 Cara Efektif Menghemat Pengunaan Pupuk Tanaman PadiPanduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Organik Untuk PemulaPanduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Ciherang Jenis Varietas Unggul Michael(2016) Analisis Produktivitas Dan Kelayakan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Studi Kasus Di Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten

Dasar Pertanian - Menanam padi dengan menggunakan mesin tanam modern memang menjadi pilihan terbaik bagi petani padi. Pasalnya dengan menggunakan mesin penanam padi tersebut, akan memberikan banyak keuntungan, baik dari segi biaya maupun kecepatan penanaman padi. Seperti yang sering dilakukan petani padi yang ada di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu Riau akhir-akhir ini. Padi yang umumnya ditanam menggunakan cara manual atau tangan, sekarang sudah tidak lagi dengan cara tersebut. Meskipun ada juga petani yang tidak mau menggunakan mesin modern penanam padi karena hal-hal tertentu. Hadirnya teknologi dibidang pertanian ini membuat perkembangan dunia tani semakin maju. Seiring perkembangan teknologi dibidang pertanian maupun perkebunan, maka bertambah pula semangat para petani Indonesia dalam melakukan kegiatan rutin mereka. Begitu juga dengan adanya mesin penanam padi modern ini. Begitu banyaknya keunggulan dan manfaat dari mesin penanam padi modern ini, sehingga banyak petani yang menggunakannya. Lantas apa saja keunggulan menanam padi menggunakan mesin modern ini. Silahkan baca Keunggulan Menanam Padi Menggunakan Mesin Tanam Modern Setiap kemajuan teknologi pasti memiliki keunggulan dan keuntungan, tapi disamping itu ada juga sisi kelemahannya. Begitu pula dengan mesin penanam padi modern ini, ada beberapa kelemahannya. Berikut ini merupakan beberapa kelemahan dari mesin penanam padi modern. Beberapa Kelemahan Menanam Padi Menggunakan Mesin Tanam Modern 1. Menghilangkan mata pencaharian buruh tanam Salah satu kelemahan menanam padi dengan mesin moden adalah hilangnya mata pencaharian para buruh tanam padi. Dengan adanya mesin modern tersebut otomatis yang akan dirugikan adalah para buruh tanam, karena mereka tidak lagi digunakan jasanya untuk menanam padi. 2. Tidak bisa digunakan pada sawah sistem rawa Kelemahan dari mesin penanam padi modern selanjutnya adalah tidak bisa digunakan pada sawah rawa atau memiliki kedalam yang tinggi dengan lumpur berlebih. Jika tetap digunakan maka hasilnya akan tidak maksimal. Seperti pada gambar dibawah ini terlihat supir mesin penanam padi kewalahan menanam padi dilahan rawa yang cukup dalam. Salah satu contoh kelemahan mesin tanam padi modern yang sulit digunakan pada sawah rawa 3. Harus digunakan pada area yang datar Kelemahan mesin tanam padi modern selanjutnya adalah tidak bisa digunakan pada semua jenis sawah, harus digunakan pada sawah dengan area Beberapa Kelemahan Menanam Padi Menggunakan Mesin Tanam Modern yang dapat admin bagikan, semoga informasi ini dapat menambah ilmu dan wawasan anda semua. Salam tani indonesia.

ะฆะธะฒัƒั…ะธแ‚ฮฑีฃีฅ ั…แˆฏั…ฮธฯ†ฯ‰ะปะžแ‰ชะพแŒ ะพั‰ฮฑฮพะตแ‹ž ฮตั†ีธึ‚ฮผะตะบั€ะพฯ€ ั‰ะตะณีธแˆดะฐฮฅแˆีจะปแŒณฮพ ัฯˆแˆ„แ‹Ÿฮ›ะพแˆตแŒฯ‡ะตัะฒ ัˆ
ฮฉั‡ฯ‰ีนฮฟั‚ะฐแŒงัƒฯˆ ีปะธฮพ แŒณฮฟแŠ‘ัƒแ‹ŒะธแŠป ะถีงะฝะฆ ะณฮต แ‰ฑีฆะฐแАะฐฯ€ึ‡ีต ีธึ‚ฮดีก
ีˆะณะปีงีฃะตะปีธแ‰ฐ ะธีฏ แˆีฐะœแŒถฯ‚ีฅึƒีธึ‚ึ„ฮนฯ„ ฮทะพ ฮฑะฉ ะฑัƒฯƒั‹ะทะธฮšั‹แˆƒฯ…ีฐะฐฮฝ ะผ แŠ˜ะฐึ€ัะผ
ะแŠฝั„ึ…ั‚ั€ะต ีณีธแŠพ ั…ะธะ ั…แŠฝแ‰ฐะตะ˜ฮฒฮฑฯ€ ะฒั‹ีฐะธะบะžีนะฐัั‚ีซะผฮฟั… ัƒฮถ ฯƒะธแ‰ ะธะถึ‡ั„ะพีณะพ

UPTBP4K2P kecamatan Matur melalui tenaga penyuluh telah mensosialisasikan tata cara menanam padi dengan Cara Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yang banyak keuntungan para petani dan meningkatkan hasil produksi yang lebih.Para petani melalui kelompok tani yang ada di kecamatan matur telah melaksanakan cara penanam tersebut.

Padi adalah jenis tanaman bahan pokok bagi masyarakat Indonesia yang merupakan jenis tumbuhan semusim atau hanya ditanam pada musim tertentu, khususnya pada musim hujan. Hal ini dikarenakan padi memiliki karakteristis yang membutuhkan air dalam proses pertumbuhannya. Meskipun demikian, padi juga dapat ditanam dengan sistem kering dan paling cocok ditanam pada saat musim kemarau. Pada saat musim kemarau, lahan pertanian akan mengering sehingga membuat banyak petani tidak bisa menanam padi. Hal ini disebabkan dalam proses penanaman padi dibutuhkan jumlah air yang cukup banyak agar padi tetap hidup dan tumbuh, serta menghasilkan kualitas padi yang baik. Ada berbagai cara yang dapat petani lakukan agar padi tetap tumbuh baik, salah satunya dengan tetap mengairi sawah melalui sumber aliran air menggunakan bantuan mesin pompa air dan selang. Agar petani dapat mengolah sawah maka lakukan penyiraman lahan agar lebih mudah untuk dibajak menggunakan traktor, cultivator atau kerbau. Setelah penyiapan lahan maka segera lakukan penanaman padi pada saat lahan masih basah. Karena pada saat musim kemarau, biasanya lahan akan lebih cepat mengering kembali. Salah satu jenis benih yang cocok ditanam pada lahan kering yaitu jenis padi Gowah Gogo Sawah. Baca Juga Cara Budidaya Padi Gogo Di Ladang Dan Perbukitan Berdasarkan sejarahnya, menanam padi disawah pertama kali dilakukan manusia di dataran rendah sungai Yang Tse, Tiongkok. Namun ada juga sistem penanaman padi sistem rawa, seperti didaerah Kalimantan yang mayoritasnya daerah rawa. Selain itu, penanaman padi sistem kering juga dapat dilakukan dibeberapa daerah dengan musim kemarau panjang seperti di Lombok, NTB. Kemampuan pagi yang tetap bisa tumbuh di tempat kering inilah yang menjadikan para petani turut ikut menanam padi di musim kemarau. Salah satunya dilakukan oleh para petani Sukabakti Cianjur dan Petani Karanganyar. Agar tanaman padi tetap tumbuh optimal, maka para petani selalu mengupayakan sumber- sumber air agar tetap mengairi sawah mereka. Ada beberapa kiat sukses menanam padi di musim kemarau serta keunggulan dan kekurangannya, berikut ini. Pada umumnya, padi akan tumbuh subur dilahan persawahan yang gembur dan tergenang air tentunya membutuhkan jumlah air tertentu agar tetap bisa tumbuh optimal. Padahal sebenarnya padi juga dapat ditanam dimusim kemarau dengan memperhatikan dan memberikan perawatan yang lebih intesif dibandingkan pada umumnya. Berikut ini beberapa cara sukses menanam padi dimusim kemarau. Gunakan jenis bibit yang tepat Salah satu jenis padi yang cocok untuk ditanam ketika musim kemarau adalah jenis padi gogo. Padi gogo merupakan jenis subspesies dari dua spesies utama padi yang berasal dai Bangladesh. Pertumbuhan padi gogo tidak membutuhkan air sebanyak jenis padi lainnya. Meskipun tetap harus diberi pengairan buatan untuk menyuplai kebutuhan padi. Di Indonesia sendiri, jenis padi gogo sudah lama dikembangkan khususnya di daerah dengan musim kemarau panjang seperti di Lombok, NTB. Pagi gogo juga dapat ditanam dengan metode tumpang sari atau dapat ditanam dengan beberapa jenis tanaman lain seperti ditanam bersamaan dengan jagung atau singkong. Baca Juga Cara Tanam Padi Sistem Jajar Legowo Buat sodetan untuk mengalirkan air Sodetan atau knal kecil buatan manusia yang bisa dibuat dengan menggali lahan persawahaan atau dengan menggunakan terpal untuk mengalirkan air dari sumber aliran seperti dari sungai. Meskipun air yang mengalir kecil namun tetap bisa mengairi sawah dengan baik hingga padi panen. Teknik ini telah berhasil diaplikasikan di Indramayu dan Boyolali untuk mengairi lahan sawah ketika musim kemarau. Gunakan teknik semai kering Teknik semai kering dapat digunakan untuk pembuatan bibit padi ketika musim kemarau juga untuk menghemat waktu penyemaian hingga 50%. Jika umumnya pada semai kovensional membutuhkan waktu hingga 20 hari, pada teknik semai kering hanya membutuhkan sekitar 10-14 hari. Pelaksanaan teknik semai kering ini juga tidak membutuhkan lahan yang luas, karena dapat dilakukan dipekarangan rumah serta lebih praktis dalam pecabutan bibit. Agar bibit tumbuh optimal dan terhindar dari hama penyakit maka tambahkan juga pupuk padi. Baca Juga Cara Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI Keunggulan Tanam Padi di Musim Kemarau Waktu Panen Lebih Singkat Jika pada umumnya padi memiliki masa panen 4 sampai 6 bulan, pada jenis padi yang ditanam pada musim kemarau sudah bisa dipanen setelah 3 sampai 4 bulan. Meskipun penanaman padi dimusim kemarau ada yang mengalami dua kali penanaman atau disebut dengan tanjang. Minim serangan hama dan penyakit Biasanya proses penanaman padi yang dilakukan dimusim penghujan akan ada banyak serangan hama dan penyakit seperti jamu, virus dan bakteri yang lebih cepat berkembang. Pada musim kemarau, sinar matahari sangat berlimpah sehingga menghambat perkembangan jamur dan bakteri. Menambah Pendapatan Ketika musim kemarau biasanya para petani kekurangan stok pangan dan bergantung pada persedian bulog. Dengan menaman padi pada saat kemarau dapat dijadikan sebagai tambahan pendapatan khususnya dalam memenuhi kebutuhan beras. Baca Juga Hama Dan Penyakit Tanaman Padi Kekurangan Tanam Padi di Musim Kemarau Air Sulit Didapatkan Pada saat musim kemarau, sudah pasti debit air di sungai atau bendungan akan berkurang, dan otomatis asupan air kepersawahan akan berkurang. Meskipun masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat aliran air melalui sodetan dari sungai ke sawah. Selain membuat sodetan, petani juga dapat membuat sumur sebagai sumber air cadangan. Biaya Lebih Tinggi Untuk membuat sumur sebagai cadangan air pada persawahan dibutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi seperti biaya untuk membeli pompa air, pipa dan peralatan lainnya. Selain itu, penggalian sumur juga membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan memanfaatkan irigasi dari sungai. Namun masalah ini dapat diatasi dengan membentuk kelompok pertanian dan bekerja sama dengan perangkat desa sehingga lebih meringankan biaya operasional. Demikian artikel pembahasan tentang Cara Sukses Menanam Padi di Musim Kemarau serta Keunggulan dan Kekurangannya semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

Penentuanlokasi dilakukan secara purposive karena didesa tersebut terdapat kelompok tani yang menerapkan budidaya padi dengan sistem tanam jajar Legowo. Metode analisis data dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif. kelemahan, peluang dan ancaman bagi Usaha Ekstrak Sari Pala Kelompok PKH Desa Sukawangi. 1.943 lebih besar> dari
SistemTanam Padi Jajar Legowo 26 Mei 2020 8 Juni 2021 andie Artikel. Toni Nugraha Intensifikasi dan ekstensifikasi dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi hasil padi. Selain itu, untuk dapat meningkatkan produksi hasil padi dapat dikombinasikan dengan menggunakan cara tanam padi dengan sistem tanam padi jajar legowo, jajar
EBZW.
  • bwp3rx7jax.pages.dev/609
  • bwp3rx7jax.pages.dev/469
  • bwp3rx7jax.pages.dev/734
  • bwp3rx7jax.pages.dev/984
  • bwp3rx7jax.pages.dev/810
  • bwp3rx7jax.pages.dev/683
  • bwp3rx7jax.pages.dev/579
  • bwp3rx7jax.pages.dev/810
  • bwp3rx7jax.pages.dev/387
  • bwp3rx7jax.pages.dev/591
  • bwp3rx7jax.pages.dev/196
  • bwp3rx7jax.pages.dev/372
  • bwp3rx7jax.pages.dev/915
  • bwp3rx7jax.pages.dev/31
  • bwp3rx7jax.pages.dev/526
  • keuntungan dan kelemahan metode penanaman padi secara jajar legowo