Padatemperatur 430°C, tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g) adalah 54,3. Diketahui pada eksperimen dengan temperatur yang sama, konsentrasi awal H2, I2, dan HI berturut-turut adalah 0,00623 M, 0,00414 M, dan 0,0224 M. Hitunglah konsentrasi masing-masing spesi pada keadaan setimbang. Jawab: [H2]0 = 0,00623 M [I2]0 = 0
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan. Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi. Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada temperatur tertentu berikut, aA + bB ⇌ cC +dD konstanta kesetimbangan, K, dapat dinyatakan sebagai rasio dari perkalian konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian konsentrasi produk-produk, di mana konsentrasi dari masing-masing substansi dipangkatkan koefisien stoikiometri dalam persamaan reaksi setara. Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi homogen semua substansi dalam reaksi berfasa sama, konsentrasi substansi dalam sistem larutan dapat dinyatakan dalam konsentrasi molar, sehingga K dapat juga ditulis Kc. Untuk reaksi homogen dalam fasa gas, konsentrasi substansi dalam wujud gas dapat dinyatakan sebagai tekanan parsial substansi, dan simbol konstanta kesetimbangannya menjadi Kp. Sebagai contoh, hukum kesetimbangan kimia untuk reaksi berikut dapat ditulis dalam 2 bentuk N2g + 3H2g ⇌ 2NH3g atau atau Hubungan antara Kp dan Kc adalah di mana, R = tetapan gas universal, T = temperatur, dan Δng = jumlah mol produk gas – jumlah mol reaktan gas. Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi heterogen reaksi di mana terdapat lebih dari 1 fasa yang melibatkan substansi dalam wujud cairan murni atau padatan murni, konsentrasi substansi cair dan padat tersebut diabaikan dan tidak ikut diperhitungkan. Contohnya CaCO3s ⇌ CaOs + CO2g => P4s + 6Cl2g ⇌ 4PCl3l => Untuk mengetahui apakah reaksi telah mencapai kesetimbangan dan memprediksikan arah reaksi, ditentukan nilai dari kuosien reaksi, Qc, dengan mensubstitusikan nilai konsentrasi masing-masing substansi produk dan reaktan pada keadaan setimbang pada konstanta kesetimbangan kimia, Kc, dengan nilai konsentrasi awal masing-masing substansi pada keadaan reaksi tersebut. Qc = Kc , reaksi telah mencapai kesetimbangan. Jika Qc = Kc, reaktan ⇌ produk Qc Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri pembentukan reaktan hingga mencapai kesetimbangan kimia Qc = Kc. Jika Qc > Kc, reaktan ← produk Berikut beberapa hubungan Q dan hubungan K dari reaksi-reaksi yang berkaitan. Contoh soal Kesetimbangan Kimia Pada temperatur 430°C, tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi H2g + I2g ⇌ 2HIg adalah 54,3. Diketahui pada eksperimen dengan temperatur yang sama, konsentrasi awal H2, I2, dan HI berturut-turut adalah 0,00623 M, 0,00414 M, dan 0,0224 M. Hitunglah konsentrasi masing-masing spesi pada keadaan setimbang. Jawab [H2]0 = 0,00623 M [I2]0 = 0,00414 M [HI]0 = 0,0224 M Kc = 54,3 Pertama, kita tentukan nilai kuosien reaksi, Qc, untuk mengetahui apakah sistem telah setimbang atau belum, dan ke arah mana reaksi berlangsung jika belum setimbang. Karena Qc 19,5 < Kc 54,3, reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan hingga mencapai kesetimbangan. Jadi, konsentrasi H2 dan I2 akan berkurang dan konsentrasi HI akan bertambah sampai reaksi setimbang. Selanjutnya, asumsikan bahwa konsentrasi H2 berkurang sebanyak x hingga reaksi setimbang, lalu kita buat persamaan stoikiometri dengan MRS Mula-mula, Reaksi, Setimbang. Dengan menyelesaikan persamaan kuadrat dalam bentuk dengan rumus diperoleh x = 0,0114 M atau x = 0,00156 M. Penyelesaian x = 0,0114 M tidak mungkin karena nilainya lebih besar dari konsentrasi awal H2 dan I2. Jadi, penyelesaian yang benar adalah x = 0,00156 M. Jadi, pada kesetimbangan kimia tersebut, konsentrasi masing-masing spesi yaitu Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia Asas Le Châtelier menyatakan bahwa bila pada sistem kimia yang berada dalam kesetimbangan diberi gangguan, maka sistem akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah reaksi yang dapat menghilangkan efek dari gangguan tersebut. Faktor-faktor gangguan yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia antara lain Referensi Kesetimbangan Kimia Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th edition. New York McGraw Hill Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry The Science in Context 3rd edition. New York W. W. Norton & Company, Inc. Jespersen, Neil D., Brady, James E., & Hyslop, Allison. Chemistry The Molecular Nature of Matter 6th edition. New Jersey John Wiley & Sons, Inc. Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry Principles and Modern Applications 10th edition. Toronto Pearson Canada Inc. Purba, Michael. 2006. Kimia 2A untuk SMA Kelas XI. Jakarta Erlangga. Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change 5th edition. New York McGraw Hill Artikel Kesetimbangan Kimia Kontributor Nirwan Susianto, Alumni Kimia FMIPA UI Materi lainnya Polimer Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron

fMenghitungKonsentrasi Kesetimbangan 1. Nyatakan konsentrasi kesetimbangan dari semua spesi dalam konsentrasi awalnya dan satu variabel x, yang menyatakan perubahan konsentrasi. 2. Tulislah persamaan konsentrasi kesetimbangan dalam konsentrasi kesetimbangannya. cari nilai konstanta kesetimbangan, kemudian hitunglah nilai x. 3.

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan14 Januari 2023 0123Jawaban yang benar adalah [Hâ‚‚CO₃] = 10⁻¹ M; [H⁺] = [HCO₃⁻ ] = 2,05×10⁻⁴ M; dan [CO₃²⁻] = 9,92×10⁻⁸ M. Asam lemah polivalen memiliki jumlah H lebih dari satu dalam molekulnya. Ionisasi asam lemah polivalen berlangsung secara bertingkat yaitu ionisasi tahap 1, ionisasi tahap 2 dan seterusnya sesuai harga Ka nya. Hâ‚‚CO₃ merupakan contoh asam divalen yang terionisasi secara 2 tahap sebagai berikut. Tahap-1 Hâ‚‚CO₃ ⇌H⁺ + HCO₃⁻ Kₐ₁ = 4,2×10⁻⁠Tahap-2 HCO₃⁻⇌H⁺ + CO₃²⁻ Kₐ₂ = 4,8×10⁻¹¹ Penentuan konsentrasi H⁺ dari tiap tahap dapat kita cari berdasarkan rumus H⁺ asam lemah. Tahap-1 [H⁺] = √ Kₐ₁.[Hâ‚‚CO₃] = √4,2×10⁻âÃ—0,1 = 2,05×10⁻⁴ M [HCO₃⁻ ] akan sama dengan [H⁺] tahap-1 sesuai perbandingan koefisien yang sama yaitu 2,05×10⁻⁴ M. Berdasarkan hal tersebut maka [H⁺] tahap-2 dapat kita hitung juga. Tahap-2 [H⁺] = √Kₐ₂.[HCO₃⁻ ] =√4,8×10⁻¹¹×2,05×10⁻⁴ = 9,92×10⁻⁸ M Koefisien CO₃²⁻ sama dengan koefisien H⁺ pada tahap-2 sehingga konsentrasinya juga sama sebesar 9,92×10⁻⁸ M. Data konsentrasi masing-masing spesi dalam Hâ‚‚CO₃ 0,1 M sebagai berikut. 1 [Hâ‚‚CO₃] = 10⁻¹ M 2 [H⁺] = [H⁺] tahap-1 + [H⁺] tahap-2 = 2,05×10⁻⁴ M + 9,92×10⁻⁸ M = 2,05×10⁻⁴ M konsentrasi [H⁺] tahap-2 sangat kecil jadi dapat diabaikan 3 [HCO₃⁻ ] = 2,05×10⁻⁴ M 4 [CO₃²⁻] = 9,92×10⁻⁸ M Dengan demikian, konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam karbonat 0,1 M adalah [Hâ‚‚CO₃] = 10⁻¹ M; [H⁺] = 2,05×10⁻⁴ M; [HCO₃⁻ ] = 2,05×10⁻⁴ M; dan [CO₃²⁻] = 9,92×10⁻⁸ M. Jika3,000 mol dari masing-masing spesi dimasukkan ke dalam wadah 1,500 L, hitunglah konsentrasi kesetimbangan dari masing-masing spesi. Tulis Ka dalam konsentrasi-konsentrasi kesetimbangannya. Setelah mengetahui nilai Ka, kita dapat mencari x. 4. Hitunglah konsentrasi dari semua spesi dan/atau pH larutan. 16.5 Berapakah pH dari 0,122 M Berapakonsentrasi H +, F -, dan HF dalam larutan HF 0,1 M, jika diketahui derajat ionisasi HF = 8,4%. Diketahui: Senyawa HF dalam larutan air tergolong asam lemah sehingga terionisasi Sebagian sesuai dengan derajat ionisasinya. [HF] = 0,1 M. α = 8,4 %. Untuk menghitung konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan, berlaku hukum Menentukankonsentrasi kesetimbangan dari konsentrasi Awal dan Kc Soal: Reaksi pembentukan HF dari hidrogen dan fluorin memiliki nilai Kc sebesar 115 pada suhu tertentu. Jika 3, 000 mol dari masing-masing spesi dimasukkan ke dalam wadah 1, 500 L, hitunglah konsentrasi kesetimbangan dari masing-masing spesi.

Hitunglahkonsentrasi masing-masing spesi dalam larutan H2CO3 0,1M jika diketahui Ka1= 4,2 x 10-7 dan Ka2= 4,8 x 10-11. 2. Hitunglah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam a) Larutan H2SO4 0,1 M 100 mL b) larutan Ba(OH)2 5 x 10-4 c) Larutan HBrO 0,1 M Ka= 4 x 10-9 , dan

Tuliskanperbandingan konsentrasi spesi spesi kimia yang setara dengan K 2. (1 poin) Tuliskan persamaan konsentrasi spesi spesi kimia selain [H +] dan [OH-] yang jumlahnya setara dengan 1,0 x10-7 M (2 poin) g. Hitung pH larutan asam sulfat encer tersebut. (1 poin)
Pembahasansoal #3 OSK Kimia 2016. Reaksi Gas klorin dengan NaOH pekat panas ini merupakan reaksi disproporsionasi, bilangan oksidasi Cl mengalami penurunan (dari Cl 2 → 2Cl - ), sekaligus mengalami kenaikan (dari Cl 2 → ClO 3-) 6NaOH + 3Cl 2 → 5NaCl + NaClO 3 + 3H 2 O. Soal #4 OSK Kimia 2016. Nama Julianti ch Kelas :11 MIPA Navigation HOME FORUM MATERI BELAJAR - Matematika - Fisika - Kimia - Bahasa Indonesia - BAHA QuOI.
  • bwp3rx7jax.pages.dev/769
  • bwp3rx7jax.pages.dev/28
  • bwp3rx7jax.pages.dev/295
  • bwp3rx7jax.pages.dev/753
  • bwp3rx7jax.pages.dev/606
  • bwp3rx7jax.pages.dev/485
  • bwp3rx7jax.pages.dev/757
  • bwp3rx7jax.pages.dev/814
  • bwp3rx7jax.pages.dev/849
  • bwp3rx7jax.pages.dev/882
  • bwp3rx7jax.pages.dev/163
  • bwp3rx7jax.pages.dev/500
  • bwp3rx7jax.pages.dev/233
  • bwp3rx7jax.pages.dev/211
  • bwp3rx7jax.pages.dev/375
  • hitunglah konsentrasi masing masing spesi